Thursday, May 28, 2009

Hitam di tengah Putih

di kumpulan yang tak pernah ku ingin kan..
Bagai Rusa tak bertanduk..
berusaha untuk mendobrak masuk..
Tanpa adanya perlawanan..
Dan Terbuang..

Kali ini lebih mencoba dengan sepenuh tenaga..
Terjerumus dalam dosa pun tak masalah..
Bercerita dengan seksama..
Khawatir dan sesal..

Gersang nya gurun sahara tak menggersangkan ide di kepala..
Yang menjadi sebuah tempat untuk mengadukan yang terjadi untuk esok tanpa ada yang tau..
Sang waktu tidak berkata..
Perlahan menghilang dan tak muncul ke permukaan..

Butir-butir tak tersentuh sedikit pun..
tak ingin menyelaminya..
Tapi terpaksa..

Jaringan nya sedikit demi sedikit meregang..
Kaku..
Tak diketahui..
Meminta sebuah yang tak mungkin..
Keadaan nya mulai menjadi perbedaan dengan legam nya perisai diri ini..
Kesempatannya mulai nampak samar-samar dan tetap seperti itu..

Tak mungkin bisa memungkiri ada nya di kedua keadaan..

bukan Tuhan..
bukan malaikat..
Dan bukan iblis..

Tak ingat pernah berlalu dalam sebuah masa yang tak pernah terartikan..
terbaikan..
Tersisihkan..

Telah termiliki cawan yang di minum dengan sebuah hiasan kecil di samping nya..
Begini, dan terus begitu..

berada di pertengahan..
Tengah akan segala kuasa..
Tengah yang berubah di kemudian..

Nyala api nya tak terbentuk..
Goresan itu bukan apa-apa..

Hitam nya kemarin..
Mencoba untuk menyusup ke tengah-tengah putih..
Mencoba untuk mengotori yang pernah terjadi sebelum nya..
Air mata di patahkan..
Tangisan tak dapat menggoda..
Kesempatan kali ini tak kan lepas lagi..

Hijau dan nyaman..
Sekeliling bersih dan wangi..
masih kotor dan bau..
Tapi tercium wangi yang berbeda, bukan bau..
Sedikit berbeda dan tiada yang mengira atau menyadari..

Terjepit dan bingung menapa seperti ini..
Dan aku menikmati ini semua..
Bagai mahkota yang tertera..
Beban tapi berkuasa..
Nista nya laksana embun yang terjatuh sebelum waktunya..
Embusan nya terasa sedikit berbeda..
Pandangan pertama adalah putih dan perlahan menunjukan ke hitaman nya..

Ombak hati bergemuruh kencang..
Akan menjadi baik-baik saja..
Selama yang diinginkan..

Terlupa di saat angin ber sepoi segar..
Tertekan dalam ke abadian karena sebuah penghakiman..

Panas saat tiba waktu nya memuncak..
tiada koma dan tiada titik..
hanya rangkaian yang tak jelas arah nya..
sorot nya agak nelangsa..
mendekat dan hamper mengahmpiri..

mengubah sebuah kepalsuan dan kepercayaan..
menculik beberapa cahaya di tengah malam..tertinggal hanya bersama jiwa..
terlepaskan di tengah kepasrahan..
yang kini teresahkan dalam gambaran diri..

semesta masih belum menebak yang terjadi..
teraba pun tidak..
bumi ini masih sama..

tak bergeming dan sunyi..
di lautan lepas hanya ada aku dan debur ombak..

seringkali aku meronta di jiwa..
tapi tak terusik..
terganggu pun tidak..

menyembunyikan rahasianya rapih tapi segera terbongkar..
gelisah..
dan tiba-tiba terkuak lah sebuah cerita yang tersimpan..

bagai iblis atau malaikat nanti nya..
resah nya terus menerus..
terpenjara dalam hati..

mencoba menggapai celah langit-langit yang hanya bisa di masuki cicak..
bom waktu meledak dan membakar segala yang membuat ku panas..
selama ini, hanya bersimpuh dan memohon ampun atas ke munafikkan..
bukan iblis tapi seperti iblis..
bukan malaikat tapi seperti malaikat..
bom waktu menghancurkan impian yang tersimpan sejak lama..
seharus nya tercipta tapi sekarang ternista..
meronta akan kesalahan..
sebenarnya tak sadar..
tapi hati menunjukan lain..
menggengam debu-debu harapan..

kini hitam terlempar dari tengah putih..

No comments: