Cahaya surga yang membalas cinta yang bersahaja
Membuat rindu ku pada rasul ku semakin tak terhindar
Jalan setapak yang kutapaki serasa seabad sudah
Keheningan dan kekudusan memacu denyut ini
Terasa menggebu hingga tak terkendali aliran darahku
Mendentum kencang jiwa ini mendobrak bendung nya
Keluh nya terasa hangat
Peluhnya terasa dekat
Hingga tak ada sekat
Melukiskan sebuah pemandangan ditengah hati yang merindu bagai melukis dengan nurani
Teraba tapi tak nyata hasratnya
Terasa namun tak kuasa menahan waktu
Aku diam
Diam adalah nyaman
Nyaman merupakan kelelahan jiwa
Terlalu letih pada gelap yang menghantui jalanku
Biarkan aku bersedih menanti Tuhan mengabulkan keinginanku
Tak ada lagi yang harus aku ceritakan
Aku takut untuk menghancurkan perbedaan yang telah ada sejak lahir
Di dalam lengan mu ya Tuhan ku biarkan segalanya
Di dalam genggaman mu ya Tuhan ku letakkan segalanya
Di dalam jalan mu ya Tuhan ku hanyutkan hatiku
Menunggu nabi yang ku rindukan
No comments:
Post a Comment