Senin, 18 Mei 2009

Hari ini hujan



Hari ini hujan…
Dan …
Bus basah..
Motor basah..
Payung basah..
Baju basah..
Jembatan basah..
Rumah basah..
Dan aku pun basah juga..
Sama seperti manusia yang terguyur hujan lainnya..
Dimanapun itu..

Tetes demi tetes..
Airnya mulai membasahi rambutku..
Kemudian ubun-ubun kepalaku..
Lalu wajah ku yang tak tergurat senyum..
Juga jantung ini yang berdetup karena galau..
Dan hatiku yang tak menentu arahnya..
Semua terguyur..
Karena aku tak memakai payung..

Aku menahan hujan dengan telapak tangan kecilku..
Aku melirik ke kiri dan menemukan..
Menemukan senyum anak-anak yang bergembira karena bermain hujan..
Tapi hati yang sepi ini tetap tak bergeming sama sekali..
Aku masih disini..
Menunggu hujan berhenti..
Entah kapan akan usai..
Aku hanya menghela nafas yang panjang..
Wajahku tak dapat ku angkat lagi..
Aku sungguh lelah..
Lelah dalam penantian ini..
Tiada waktu yang dapat menentukan kapan hujan ini akan berhenti..

Masihkah aku memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari keadaan ini..
Mungkinkah aku disini untuk menunggu hujan berhenti..

Reda..?
Hati bahagia..
Ku tengok ke atas..
Awan hitam belum menghilang diatas kepala ku..
Gerimis yang tak kuundang masih menetes..

Begitu hingga selesai..
Luka yang tadinya ku kira dapat ku tahan, bobol tanpa perlawanan dari batin..
Bergerak santai..
Aku berlari..
Menadah hujan dengan telapak tangan kecilku diatas kepala..
Aku kelelahan..

Kaki ku malangkah lagi diantara genangan yang kurasa tak ada habisnya..
Aku mencoba menahan nya untuk tidak seperti kemarin lagi..
Melepaskan bukan hal yang mudah bagiku..
Mencoba untyuk melepaskan tapi jiwaku menyatu kembali..
Menatap esok hari dalam kebisingan semu..
Aku tertatih dalam langkah-langkahku di genangan..
Percikan nya menyentuh celana ku..
Terurai tapi tak terbentuk..

Menyambut gelisah dalam kemilau sang bulan..
Aku berjalan sedikit menuju bukit yang terjal..
Tanpa ada pertolongan aku mencoba untuk memulihkan keadaan ku..
Aku mencoba untuk mengelap semua rambut yang basah tadi..
Aku membasuh wajah ini..
Aku mengeringkan hati yang basah dan mengenai syaraf luka yang begitu perih..
Tercipta hanya untuk disakiti..

Aku menopang tubuhku..
Berusaha untuk bangkit dari kubangan..

Aku berjuang dan berhasil..
Aku dirumah..
Semua butuh proses..
Tak melawan perlawanan..
Hanya menentang dan selamanya begitu.

Tidak ada komentar: