Senin, 08 Februari 2010

Kesal terhadap Waktu

Kesal terhadap waktu yang berdetak cepat tak ada henti

Ingin melampiaskan nya tapi hanya sendiri\

Kecewalah aku

Seharian ku melihat sekitar

Berjalan dan selalu jalan

Tak dating dan menjemput kesepian hasrat yang tak kesampaian

Tak terbalas juga

Marah memuncak

Lagi-lagi ku sadari sendiri hatiku bukanlah hati yang berpasangan

Andaikan saja waktu memperlambat laju detaknya

Lagi…lagi ku hanyalah sendiri

Kembali kepada kekecewaan

Mungkinkah dapat menebak jalan cerita nya

Tentang cerita ini

Dalam hatinyalah semua terlukis

Namun bagaimana hal ini mungkin terwujud jika aku menepi tiada henti

Mungkin inilah sesungguhnya yang harus terjadi

Banyak bintang disetiap titik kehidupan

Berpuisi dan melagu di tengah taman kosong yang melompong

Kekuranganmu bukanlah milikku

Terabaikanlah diriku

Bila akhirnya tak bahagia tapi ku berharap

Ini akan menjadi yang terindah dalam akhir hidupku

Begitu paraunya suara hati

Lirih mendesis

Ku hiraukan

Begitu terus berlangsung sejak kemarin hingga kini

Kalutnya menyerbu

Membawa satu luka yang sulit dilupakan

Namun selamanya akan membekas dalam ingatan

Tidak ada yang ingin aku lakukan

Berbahaya

Sungguh berbahaya

Sangat tidak ingin mencobanya tapi terlanjur terjadi

Maav untuk segalanya pada hati yang tergores tipis

Bersama waktu aku berlalu

Melangkah cepat dari detik ke menitnya

Selalu berputar cepat tetap

Berat hasrat tuk melepas segala kenangan lampau

Tidak ada komentar: