Gundah hati di kala lelap merasuk ke peluh hati..
Terucap kata dari bibir..
“Selamat Malam …”
Ingin memiliki sehari saja..
Tapi kantuk telah menyerang dan bersemayam di mata ini..
Kantuk pun terjadi..
Melanjutkan hidup dalam potongan impian-impian..
Meski kecil tapi tak besar..
Mengenyahkan segala ke penatan jiwa..menentramkan kalbu yang bergejolak..
Meringankan kepala yang di sengat mentari..
Mengangkat yang tengah tenggelam di dasar perasaan..
Tertinggal dan terbawa hingga mengalir ke muara nya..
Bukan kah semesta terlelap kini dan kita semua terhubung di alam mimpi?
Kumpulan nya menupuk dan bertambah buruk..
Tertidur kembali..
Melanjutkan mimpi..
Mendekatlah kasih kepadaku..
Siang nya telah berubah menjadi malam dan berbaring di balik rembulan..
Salju telah mencairkan suasana hatimu..
Sebuah jantung ini berdetak melebihi yang sewajar nya..
Kecupan mu yang kurindukan..
Yang membuat lelap ini menjadi semakin indah..
Malam-malam dipenuhi bintang..
Tiada kata perpisahan yang jiwa ini mau..
Esok belum menjelang..
Impian masih bergelayut di tiang-tiang harapan..
Meneruskan segala..
Seharusnya tali-tali yang ini..
Yang menghubungkan mimpi ku dan kamu terjalin.,,
Menganyamnya dengan penuh kesabaran dan ketelitian..
Dan terbentuklah dari perapian sebuah kehangatan..
Terhenti karena telah terjadi..
Terbentuk dengan pasrah..
Menikmati di bawah cahaya dan kasih..
Terantuk di angan-angan..
Mulanya membelai mesra..
Kemudian menuai sebuah pertikaian..
Tiba didataran kemarahan..
Langit-langit berputar dan awan seakan runtuh..
Bintang-bintang jatuh..
Pelukan nya membumbungiku hingga ke dasar hati yang tak pernah tersentuh..
Kehidupan raga ku menyisikan ku seperti jiwa yang haus kasih..
Hingga tersisa sebuah luka goresan..
Tapi disembuhkan dengan dekapan..
Kau ternyata melarutkan segala guratan-guratan ku..
Menyatukan jiwa, cinta, angan, dan harapan..
Keindahan mala mini tak lagi ingin ku lukiskan..
Seperti seorang ibu yang mendongengkan kepada anaknya..
Taburan bintang makin jarang dan bisa terhitung..
Perlahan-lahan mimpi kita tertuju suatu bintang masa depan..
Aku pun berpisah dari bayangan jemari nya yang ku genggam..
Suatu masa kini terlupa..
Teringat hanya sesaat..
Tapi makna nya sangat kuat..
Terbentur dengan raga ini..
Jiwa nya menjadi satu dengan aura..
Terdengar bisikan angin yang menyampaikan keadaan ku saat ini dari lengkungan bulan sabit..
“Selamat tidur sang Masa Depan”
Dari yang Menanti mu di garis depan kehidupan yang baru..
Untuk sang masa depan..
Minggu, 05 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar